Jumat, 07 September 2012

[Review] Kutipan KalaKali

Ada beberapa kalimat atau paragraf yang paling saya suka di Novel terbaru GagasMedia yaitu KalaKali, dari duet penulis nyentrik favorit saya Valiant Budi Yogi (@vabyo) dan Windy Ariestanty (@windyariestanty). Dan beruntung'a, kali ini edisi TTD mereka berdua berhasil meluncur ketangan unik ini. ((:

Kala Kali : Mari bermain-main dengan waktu


RAMALAN DARI DESA EMAS :
"Matahari memang foto model yang menakjubkan. tidak pernah banyak gaya, tetapi punya sejuta pesona."
"Hidup mah dinikmatin ajah. Banyak-banyak berbuat baik, jadi pas mati juga insya Allah dalam keadaan baik. Lagian, kalo hidup malah fokus mikirin mati terus, bisa jadi yang mati duluan malah orang-orang di sekitar kita, kan? jadi mending perhatiin mereka yang sayang kamu."
"Ternyata yang superbiasa itu yang aku butuhkan di saat luar biasa ini."
"Berdo'a terus, jangan percaya yang khayalan, ya? Percaya Tuhan aja. mati mah kayak kejutan, gak usah ditungguin."
"Satu tak akan cukup, seribu tak akan selesai."
"Dan setiap kenangan itu hadir, ingin rasanya membalikkan langkah."
"Ah, bayangan itu (yang dulu) akan kusimpan selalu dalam ruang memori, tak akan tergantikan dengan yang kupandang saat ini."
BUKAN CERITA CINTA :
"Bukan berapa kali. Harusnya, pertanyaanmu adalah seperti apa rasanya kalau aku jatuh cinta."
"Terkadang orang bersikap realistis karena sadar ia tak punya banyak pilihan, bukan?"
"... mencintai itu butuh lepas dari rasa khawatir. Butuh lepas dari rasa takut dicampakkan. Takut ditinggalkan. Takut tak berbalas. ..."
"Seperti pacaran dengan bayanganmu sendiri. Kemiripan justru menjadi sekat yang memisahkan kami. ... seperti berdiri di seberang sungai dan hanya saling melihat satu sama lain. tak ada seorang pun yang berpikir untuk menyeberang dan menghilangkan jarak."
"Cinta memang tidak seharusnya membuat cemas. Cemas karena mencintai sesuatu, rasanya bukan cinta. Bisa saja itu obsesi. Atau rasa takut kehilangan barang yang disukai, seperti anak kecil yang takut mainan kesayangannya diambil orang."
"... kata-kata membutuhkan tanda baca agar lebih eanak dibaca. Koma menciptakan ritme dalam kalimat."
"Buatku, manusia yang meragukan kemampuannya mencintai adalah manusia yang berjalan menjauhi apa yang menyelimutinya ketika lahir. Setiap manusia lahir dengan kemampuan mencintai secara utuh. Jadi keraguannya justru membuat aku bertanya-tanya, apa yang sebenarnya pernah ia alami."
"Nalar manusia bisa menciptakan konsep tentang cinta. Tapi, jatuh cinta selalu datang tiba-tiba dan tanpa peringatan. Bahkan tak jarang, manusia jatuh berkali-kali, tanpa bisa menghindarinya. Tanpa mampu menebaknya." 
"Photography doesn't create something from nothing. Sebagaimana kebenaran yang tak bisa diciptakan, tetapi bisa ditemukan asal kita mau terus mencari."
"... sendiri dan kesepian itu memang berbeda meski kadang secara serampangan orang kerap menganggap sama." 
"... anggap saja aku sedang mencoba banyak cara mencintai. Dan ternyata, belum berhasil. Aku pikir, bukan caranya yang salah. Hanya saja, cara yang kami pakai kurang tepat untuk satu sama lain." 
"Tanpa sadar, kita menyukai objek yang mirip kita atau membuat kita teringat kepada sesuatu. Itu juga yang terjadi ketika seseorang mengambil foto."
"Tak pernah ada cara yang tepat untuk mencintai. Yang disebut tepat adalah ketika aku dan kamu saling mencintai dengan cukup." 

Sampai sekarang masih bingung kenapa judul'a dinamakan KalaKali apa karena banyak'a pengulangan pada waktu penceritaan ??? mungkin hanya mereka yang tahu.

Tetapi novel'a asyik, Mas Vabyo selalu membawa alur cerita baru dalam tulisan terbarunya (dan saya masih mengira ini efek Gemini yang dia punya ((:, haha) sedangkan Mbak Windy, ini kali kedua saya banyak novel'a setelah Life Traveler, dan ini lebih menyenangkan (Mbak saya rasa sifat Bumi sedikit ada di saya, haha).

Mas dan Mbak nyentrik semoga bisa 'nelurin' buku lagi secepatnya. Dan saya mendapatkan edisi TTD'a kembali. Amin...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar