LAHE
[Suka Yang Bodoh]
Lecutan
pecut mulai mengganas saat bulir dalam hati bergejolak pada waktu yang tidak
seharusnya hingga apa yang disebut keseimbangan tidak lagi berada dalam sifat penuh
urakan.
The night when the
sound of your
Breathing blew over
to my ears
On this summer
night that is not cooling down,
If I’m with you and
the city lights,
It’s enough for me
Because I can see
you
Because I can see
all of you
Just with my
fingertips
Hanya
wujud yang belum tentu bernama sama melintas, dan mungkin hanya berbentuk
bayangan, dia mengetahuinya dengan sangat jelas. Itu dia. Jika berpikir ini
kelainan dalam ambigu seseorang dalam mengenali sosok, bersiaplah terkejut
ketika kamu melihat itu memang orang yang dimaksud.
Entah
bagaimana rasanya memiliki hati yang meletus tanpa melewati status waspada dan
siaga namun tiba-tiba saja magma cair keluar menembus apa yang pernah dan terus
dibendung sebelumnya. Pasrah. Dia hanya berkata terima kasih untuk tidak
melihatku, perih wanita yang menggila menghadapi hatinya.
Bertemu
sekali, sepersekian detik, itupun hanya sebatas lewat tanpa bersisian, karena
ketakutannya akan terjadi hal-hal yang diinginkan hati dalam pandora bisa
membuatnya kehilangan akal nantinya. Sudahlah. Pertemuan detik itu membuat
segala yang termaktub dalam tubuh per-detailnya seperti terjiplak langsung
kedalam memori wanita penaruh hati. Dia bisa mengingatnya hingga bisa menyamai
atau membedakan sesuatu dari dia yang memakainya dengan mereka, orang lain yang
memakainya.
Don’t be shaken,
look at my eyes,
They are filled
with only you
I don’t want to
wake up
I hope this dream
lasts forever
We’re beautiful
like lovers in a novel
Malam,
seperti baru siang tadi dia berhasil mengunci ingatan itu dan membuang segala
yang bersentuhan dengan barang bukti kedasar dari dasar yang paling dasar di
jurang terdalam. Percuma. Empat menit setelah rinai hujan melepas keheningan
buram diluar jendela, dia terjun bebas seperti merasakan sayap tumbuh begitu
saja dan mengoyak belantara dengan kaisnya, hingga kunci pembuka ingatan tampak
dan membuka semuanya kembali. Lirih hujan pun beralih kedalam jendela tepat
dipipinya.
I feel for you and
it feels like
I’m intoxicated
with you
Kiss me like it’s
the first time,
Like it’s the last
time
Ini
lebih dari 1 atau 2 kali 365 hari dalam kalender yang membuatnya selalu
tersengat lebah dalam satuan daya petir saat teringat, tertatap, tersisi atau
jenis awalan ter- lainnya. Cukup. Dia sudah terlalu lelah mengamatimu, lebih
dari banyaknya seorang peneliti melihat tikus putih percobaannya agar berubah
seperti yang diinginkan.
I will say it more
slowly
O, I love you, only
you, forever
For real, for real
Pertahanan
terakhir atau mungkin senjata terakhir yang dia miliki sudah lama diluncurkan,
bukan untuk menyerang dengan akhir penuh kemenangan atau adanya kekalahan dan
lara diakhir kisah. Ini lain. Mengutarakan dengan gamblang apa yang dirasakan
dengan intonasi cukup untuk membuat lidah mulai terasa kelu dan melepaskan
massa yang menggantung lama dihatinya, itu lebih seperti pertahanan. Pertahanan
untuk mulai melepaskan fana dan kembali menunggu yang sejati. Dia bebas.
Dia
tidak memperdulikan dia. Selesai. Dia telah melipat dan menarik apa yang
terulur atau malah terurai burai begitu saja. Aku layak untuk yang lebih.
Yang
ku tahu suka, bukan cinta.
credit title :
Bramadita A.P.
Song by Brown Eyed Girl – One Summer Night
Storytelling by @sririfqati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar